Kursor Blog Materi Ajar IPA SD Kelas V Semester 2: IPA Bab XI "Pembentukan Tanah"

Minggu, 30 Juni 2013

IPA Bab XI "Pembentukan Tanah"

 

PEMBENTUKAN TANAH
            Mungkin kamu tidak menyangka bahwa batu yang biasa kamu lihat sekarang kelak dapat menjadi tanah. Mungkin juga kamu tidak menyangka bahwa tanah yang sekarang kamu lihat, dahulu merupakan batu yang sangat keras. Mengapa bisa demikian?

Proses Pembentukan Tanah
          Sebenarnya, tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran – butiran yang sangat halus. Lama – kelamaan butiran – butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah.
            Batuan banyak sekali jenisnya. Setiap jenis batuan mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda – beda. Namun, sebaliknya kenalilah terlebih dahulu mengenai jenis – jenis batuan di permukaan bumi.

1.      Jenis-jenis Batuan
Setiap batuan memiliki sifat dan cirri khusus. Hal ini disebabkan bahan-bahan yangterkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda.
              Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat 3 jenis batuan yang mnyusun lapisam kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku (batuan magma atau vulkanik ), batuan endapan (batuan sediment), dan batuan malihan (batuan metamorf).

a)     Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
                   Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi.Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar.

   Jenis-jenis batuan beku  :
   Batu Obsidian       :
berwarna hitam atau cokelat tua, permukaannya  halus, dan mengkilap. 

Batu Granit  :  tersusun atas butiran yang kasar. Ada yang berwarna  keabu-abuan.  

Batu Basal    :  berwarna keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang  sangat kecil.


Batu Andesit  :berwarna putih keabu-abuan dan butirannya kecil  seperti pada batu basal.

Batu Apung  :  
 berwarna cokelat bercampur  abu-abu muda dan berongga-rongga.



b)    Batuan  Endapan ( Batuan Sedimen )
   Batuan Endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.

   Jenis-Jenis Batuan Endapan
    Batu Konglomerat : Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku. Terdiri atas      kerikil-kerikil yang permukaannya tumpul.


 

Batu Breksi         : Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.Terdiri  atas kerikil-kerikil yang   permukaan tajam.


Batu Pasir    :
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku yang  butirannya kecil-kecil. Terdiri atas butiran-butiran pasir,berwarna abu-abu,merah, kuning atau putih.






Batu Serpih :
Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning.




Batu Kapur : Berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan cangkang hewan-hewan laut. Terdiri dari butiran-butiran kapur halus, berwarna putih  agak keabu-abuan, sebagai bahan campuran pembuat semen.

c)    Batu Malihan
                 Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam bumi. Jika mendapat panas terus menerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan.

     Jenis-jenis batuan malihan :

·   Batu Genes (Gneiss):
 Berasal dari batuan pluto granit yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan. Berwarna putih keabu-abuan dan keras.


·   Batu Marmer            :
Berasal dari batuan kapur yang mengalami  metamorfosis karena panas dan tekanan. Berwarna putih dan ada yang hitam, keras, dan  permukaannya halus.


·         Batu Sabak            :
Berasal dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis. Berwarna abu-abu tua, mudah  terbelah tipis-tipis dan permukaannya kasar.]



2.        Proses Pembentukan Tanah Kerana pelapukan Batuan
a.      Pelapukan Fisika
Pelapukan Fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam itu antara lain : angin. Air, perubahan suhu, dan gelombang laut.

Angin yang senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan  mengalami batuan menbgalami erosi. Erosi batuan menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup  sangat kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil , misalnya pasir dan kerikil.Perubahan suhu secara drastis juga dapat mengakibatkan pelapukan batuan.Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan retak dan pecah.
b.     Pelapukan Biologi
  Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau lumut yang menempel dipermukaan batuan. Tumbuhan merambat dan lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat. Lubang-lubang ini lama kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan  tersebut akan hancur.
 
3.        Susunan Tanah Beserta Jenis-Jenisnya
Menurut susunannnya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus.

Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah laipsan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang. Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus. Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati.

Bahan-bahan pembentuk tanah dapat berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat lainnya. Demikian juga dengan jenis-jenis tanah. Jenis tanah juga dapat berbeda di setiap tempat. Hal ini tergantung pada jenis batuan yang mengalami pelapukan di tempat itu. Jenis tanah dapat dibedakan menjadi tanah berhumus, tanah berpasir, tanah liat dan tanah berkapur.
·         Tanah berpasir
Tanah berpasir merupakan jenis tanah yang gembur dan mudah dilalui oleh air. Tanah jenis ini mengandung sedikit bahan organik yang berasal dari makhluk hidup. Hal inilah yang menyebabkan tanah berpasir tidak begitu
subur.

·         Tanah berhumus
Humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan. Tanah yang mengandung banyak humus merupakan jenis tanah yang memiliki kesuburan yang sangat baik. Tanah jenis ini dapat menahan air dan merupakan tanah yang paling subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.

·         Tanah liat
Jenis tanah ini banyak digunakan untuk pembuatan keramik dan kerajinan lainnya. Dalam keadaan basah tanah ini lengket dan sangat elastis.Tanah jenis ini sulit dilalui oleh air dan tidak banyak mengandung bahan organik.

1 komentar :