Kursor Blog Materi Ajar IPA SD Kelas V Semester 2: Juni 2013

Minggu, 30 Juni 2013

IPA Bab XV "Dampak Kegiatan Terhadap Permukaan Bumi"


DAMPAK KEGIATAN MANUSIA TERHADAP 
PERMUKAAN BUMI

A.  Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Permukaan Bumi
Kebutuhan manusia tidak terbatas. Manusia selalu berusaha agar kebutuhan tersebut terpenuhi. Di alam telah tersedia berbagi bahan kebutuhan manusia yang disebut sumber daya alam.

          Sumber daya alam dapat dibedakan menjdi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang selalu tersedia meskipun dimanfaatkan secara terus – menerus. Contohnya tumbuhan, hewan, air, sinar matahri, dan udara. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara terus – menerus. Sumber daya ini meliputi bahan tambang mineral dan nonmineral. Bahan tambnag mineral contohnya alumunium, emas, perak, tambang, nikel, dan besi. Bahan tambang nonmieneral contohnya batu bara dan minyak bumi.

          Sumber daya alam dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sangat disayangkan, terkadang manusia sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perbuatan manusia inilah yang dapat mengubah permukaan bumi. Sekarang, kamu akan mempelajari beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi.

1.  Pembakaran Hutan
Akhir – akhir ini manusia banyak melakukan pembakaran untuk dijadikan lahan pertanian, pemukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tandus, dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya lading ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang.
       Selain untuk lahan pertanian, biasanya pembakaran hutan juga bertujuan untuk membangun pemukiman penduduk dan mendirikan pabrik.
 



2.  Penebangan Hutan Secara Liar
Selain pembakaran hutan, manusia juga melakukan penebangan hutan secara liar. Pohon – pohon ini diambil kayunya sebagai bahan bangunan. Penebangan pohin – pohon di hutan secara liar ini juga dapat mengubah permukaan bumi. 

      Penebangan liar di Indonesia di mulai di Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas sampai ke Sumatera dan Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di Indonesia rusak. Proses penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
     Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan harus dilakukan secara hati - hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali benih - benih pohon yang telah ditebang. Benih - benih ini akan tumbuh dan dapat menggantikan pohoh - pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini kelestarian hutan tetap terjaga.
      Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya perubahan bumi. Hutan ini akan berubah menjadi lahan tandus dan gersang. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebang menyebabkan hewan - hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.

1.  Penambangan
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah. 

       Penambangan terbuka adalah penambangan adalah penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa bahan tambang seperti tembaga, besi, batu bara, kapur, dan alumunium sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang – lubang bekas penambangan.


       Bahan tambang lainnya digali dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan ini lebih sulit daripada penambangan di permukaan. Para penambang menggami sebuah lubang menuju ke dalam tanah dan menggali bijih. Pengambilan bijih ini menggunakan bor atau bahan peledak sebelum diangkut ke permukaan. Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang berongga menyebabkan tanah kurang kuat sehingga bisa runtuh.


       Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada dua cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam – logam yang terhadap di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya.


IPA Bab XIV "Peristiwa Alam Beserta Dampaknya"



PERISTIWA ALAM BESERTA DAMPAKNYA

Peristiwa yang terjadi di Indonesia
          Semua jenis aktivitas alam disebut juga peristiwa alam. Segala macam bencana alam termasuk dalam peristiwa alam. Sekarang kita akan mempelajari berbagai macam bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia.

1).  Gempa Bumi
Gempa dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa vulkanik, runtuhan, dan tektonik. Gempa yang paling hebat yaitu gempa tektonik. Gempa tektonik tarjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa tektonik terjadi ketika dua lempeng saling bergesekan. Gempa bumi ini dapat mengakibatkan pohon – pohon tumbang, bangunan runtuh, tanah terbelah, dan makhluk hidup termasuk manusia menjadi korban. 


Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda – beda. Kekuatan gempa diukur menggunakan satuan skala Richter. Alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf.
          Terjadinya gempa tektonik dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa. Pusat gempa dapat berada di daratan atau lautan. Pusat gempa yang berada di lautan dapat menyebabkan gempa bumi di bawah laut. Gempa seperti ini  bisa menyebabkan gelombang hebat yang disebut tsunami. Gelombang itu bergerak menuju pantai dengan kecepatan sangat tinggi dan kekuatannya sangat besar. Kecepatannya dapat mencapai 1.000 km per jam. Ketika mencapai pantai, gelombang tersebut naik sehingga membentuk dinding raksasa. Tinggi gelombang laut normal antara 1 – 2 m. namun, saat tsunami tinggi gelombang laut dapat mencapai 30 – 50 m. gelombang ini akan bergerak cepat menuju daratan dan merusak segala sesuatu yang dilaluinya.

2).     Gunung Meletus
Gunung api yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu dan lelehan batuan pijar atau lava. Lava ini sangat panas. Saat menuruni gunung, lava ini dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Namun saat dingin, aliran lawa ini mengeras dan menjadi batu. Apabila lava ini bercampur dengan air hujan, dapat mengakibatkan banjir lahar dingin.

          Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Gempa bumi yang disebabkan oleh gunung meletus disebut gempa bumi vulkanik. Misalnya gempa yang terjadi saat gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan gunung krakatu ini juga mengakibatkan gelombang tsunami. 


Letusan gunung api dapat mengakibatkan berbagi dampak yang merugikan. Lava pijar yang dimuntahkan oleh gunung api dapat membakar kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke pemukiman penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.

3).    Banjir
          Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi jika hujan turun secara terus menerus an besarnya lebih dari 50 mm per hari. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung air hujan sehinngga air meluap menjadi banjir. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi banjir di berbagi daerah. Banjir melanda kota – kota besar seperti Jakarta, Semarang, Solo, Aceh, dan Lampung.


          Bencana banjir dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Rumah – rumah dan ribuan hectare sawah yang ditanami padi prusak. Jalan – jalan terputus tidak bisa dilewati. Korban banjir pun dapat terancam berbagai penyakit seperti diare, kolera dan penyakit – penyakit kulit.

4).     Tanah Longsor
     Tanah longsor biasanya disebabkan oleh hujan yang deras. Hal ini karena tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya pengundulan hutan. Tanah longsor dapat meruntuhkan semua benda di atasnya. Selain itu, tanah longsor dapat menimbun rumah – rumah penduduk yang ada di bawahnya. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi tanah longsor di beberapa daerah. Bencana ini di antaranya terjadi di Brebes dan Tawangmangu yang memakan banyak korban harta dan jiwa.

 
5).     Angin Putting Beliung
     Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar. Puting beliung bisanya terjadi pada saat hujan deras yang diserta angin kencang. Kecepatan angin puting beliung bisa mencapai 175 km/jam. Angin putting beliung dapat menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya. Akhir – akhir ini angin puting beliung sering terjadi di Negara kita. Beberapa daerah yang mengalami angin puting beliung yaitu Magelang, Lampung, Garut, Nusa Tenggara Timur, dan Banjarmasin.

    
Peristiwa - peristiwa alam tersebut tidak dapat kita cegah. gempa bumi, gunung meletus, dan angin puting beliung dapat terjadi secara tiba - tiba. Namun, sebnarnya peristiwa alam itu dapat diperkirakan sebelumnya. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dapat memperkirakan peristiwa alam itu akan terjadi. Informasi itu diumumkan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri. BMG juga bertugas mengamati kondisi cuaca harian. Stasiun Meteorologi yang mengamati kondisi cuaca, biasanya berada di kota - kota besar. BMG mempunyai alat - alat pengukur cuaca dan iklim antara lain seperti berikut.
1)    Alat untuk mengukur curah hujan (penakar hujan).
2)   Alat untuk mengukur kecepatan angin (anemometer)
3)   Alat untuk mengukur tekanan udara (barometer)